Thursday, September 29, 2011

Bulan

Asal - usul bulan tidak diketahui secara pasti, tetapi ilmuan menemukan bukti besar bahwa Bulan berasal dari tubrukan bumi dengan planet kecil yang bernama theira sekitar 3 milyar tahun yang lalu, dan menghasilkan debu yang berjumlah sangat banyak dan mengorbit di sekeliling bumi dan akhirnya debu mengumpul menjadi bulan. Pada awalnya jarak bulan pada pertama kali hanya sekitar 30.000 mil atau 15 kali lebih dekat dari jarak Bulan dengan Bumi sekarang. Dari hasil penelitian Bulan menjauh sekitar 3,8 cm per tahunnya.

Bulan merupakan satelit sekaligus benda angkasa yang paling dekat dengan bumi. Bulan mengelilingi bumi pada bidang edar yang memiliki jarak rata-rata 348.404 km. Arah revolusi bulan sama dengan arah revolusi bumi terhadap matahari. Kala revolusi bulan adalah 27 1/3 hari, waktu ini disebut satu bulan sideris. Satu bulan sideris tidak sama dengan waktu sejak munculnya bulan purnama sampai bulan purnama berikutnya. Lama selang waktu antara dua bulan purnama adalah 29 ½ hari. Waktu ini disebut satu bulan sinodis. Bulan sideris dan sinodis menjadi berbeda akibat adanya revolusi bumi.
Selain berevolusi mengelilingi matahari, bulan juga berotasi terhadap porosnya. Kala rotasi bulan persis sama dengan kala revolusinya, yaitu 27 1/3 hari, sehingga permukaan bulan yang menghadap bumi selalu hanya separuhnya. Karena bulan berevolusi terhdap bumi, bulan juga ikut mengelilingi matahari bersama bumi.
Jarak antara Bulan dengan Bumi adalah 384 x 103 km, diameternya 0,27 kali diameter Bumi (3.476 km), densitas (massa jenis) Bulan 3,33 g/cm³, dan gravitasinya 0,17 kali gravitas Bumi. Bidang orbit Bulan miring dengan sudut 5,1 derajat terhadap bidang ekliptika (bidang orbit Bumi).
            Muka bulan yang menghadap ke Bumi selalu sama. Separuh lagi tidak pernah berhadapan dengan Bumi. Jadi rupa Bulan yang kita saksikan hanyalah bagian Bulan yang menghadap Bumi saja. Rupa permukaan Bulan yang menghadap ke Bumi semakin jelas terlihat setelah diambil gambarnya dari jarak dekat, misalnya oleh pesawat antariksa Apollo. Ternyata ada bagian-bagian Bulan yang kelihatan agak gelap, halus, dan datar. Bagian ini sering dianggap sebagai laut atau maria. Yang dulu disangka laut ini sebenarnya hanyalah dataran yang kering dan halus permukaannya. Selain maria terlihat pula kawahkawah, ada yang mengatakan bahwa kawah (kepundan) ini terjadi karena vulkanisme. Akan tetapi kemungkinan besar karena tabrakan meteorit karena di Bulan tidak memiliki atmosfer. Bulanpun mempunyai barisan-barisan pegunungan dan dataran tinggi.Muka Bulan yang sebelah lagi, yaitu bagian belakang baru dapat dilihat gambarnya untuk pertama kalinya pada tahun 1959. Gambar ini dikirim oleh pesawat-pesawat antariksa.
 Telah diduga dari semula bahwa Bulan tidak memiliki atmosfer. Dugaan ini terbukti dari hasil pendaratan manusia di Bulan. Tidak adanya atmosfer ini menimbulkan beberapa akibat, antara lain:
  1. Suhu pada permukaan Bulan dapat berubah dengan cepat, yaitu suhu pada bagian yang mendapat cahaya Matahari meleihi titik didih mencapai 1100 C, sedangkan di bagian yang tidak mendapat cahaya matahari mencapai minus1730 C (-1730 C).
  2. Di Bulan tidak ada perambatan bunyi, karena itu kita tidak dapat mendengar suara sehingga Bulan merupakan tempat yang sepi.
  3. Langit di Bulan hitam kelam, tidak biru seperti langit di Bumi. Langit Bumi kelihatan biru disebabkan adanya debu angkasa yang menyebarkan cahaya gelombang pendek yang berwarna biru lebih banyak daripada cahaya gelombang panjang. Anda masih ingat tentang spektrum cahaya, bukan? Di Bulan penyebaran cahaya oleh angkasa itu tidak ada.
  4. Oleh karena di Bulan tidak ada atmosfer, maka di Bulan tidak mengenal adanya siklus biogeokimia sehingga di Bulan tidak mungkin ada kehidupan.


 Ukuran Bulan
Bulan berbentuk bulat dengan Diameter bulan adalah 3.474 km,kira-kira seperempat dari diameter bumi,sehingga dapat ditaksir volume bulan hanya 2% dari volume bumi. Massa jenis Bulan (3,4 g/cm³) adalah lebih ringan dibanding massa jenis Bumi (5,5 g/cm³), sedangkan massa Bulan hanya 0,012 massa Bumi. Bulan berbentuk bulat dengan massa 7,4 1022 kg, massa bulan yang kecil menyebabkan gaya tarik pada benda dipermukaannya juga kecil. Kekuatan gaya tarik bulan hanya 1/6 gaya tarik bumi. Akibatnya, bulan tidak mampu menahan molekul-molekul udara tetap berada di sekelilingnya untuk membentuk atmosfer.
Bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi Bumi tidak jatuh ke Bumi disebabkan oleh gaya sentrifugal yang timbul dari orbit Bulan mengelilingi bumi. Besarnya gaya sentrifugal Bulan adalah sedikit lebih besar dari gaya tarik menarik antara gravitasi Bumi dan Bulan. Hal ini menyebabkan Bulan semakin menjauh dari bumi dengan kecepatan sekitar 3,8cm/tahun.
Bulan berada dalam orbit sinkron dengan Bumi, hal ini menyebabkan hanya satu sisi permukaan Bulan saja yang dapat diamati dari Bumi. Orbit sinkron menyebabkan kala rotasi sama dengan kala revolusinya.
Di bulan tidak terdapat udara ataupun air. Banyak kawah yang terhasil di permukaan bulan disebabkan oleh hantaman komet atau asteroid. Ketiadaan udara dan air di bulan menyebabkan tidak adanya pengikisan yang menyebabkan banyak kawah di bulan yang berusia jutaan tahun dan masih utuh. Di antara kawah terbesar adalah Clavius dengan diameter 230 kilometer dan sedalam 3,6 kilometer. Ketidakadaan udara juga menyebabkan tidak ada bunyi dapat terdengar di Bulan.


Bulan adalah satu-satunya benda langit yang pernah didatangi dan didarati manusia. Obyek buatan pertama yang melintas dekat Bulan adalah wahana antariksa milik Uni Sovyet, Luna 1, obyek buatan pertama yang membentur permukaan Bulan adalah Luna 2, dan foto pertama sisi jauh bulan yang tak pernah terlihat dari Bumi, diambil oleh Luna 3, kesemua misi dilakukan pada 1959. Wahana antariksa pertama yang berhasil melakukan pendaratan adalah Luna 9, dan yang berhasil mengorbit Bulan adalah Luna 10, keduanya dilakukan pada tahun 1966. Program Apollo milik Amerika Serikat adalah satu-satunya misi berawak hingga kini, yang melakukan enam pendaratan berawak antara 1969 dan 1972.

Bulan Sebagai penanggalan Waktu.
Bulan purnama adalah keadaan ketika Bulan nampak bulat sempurna dari Bumi. Pada saat itu, Bumi terletak hampir segaris di antara Matahari dan Bulan, sehingga seluruh permukaan Bulan yang diterangi Matahari terlihat jelas dari arah Bumi.

2.4 Fase bulan

Kebalikannya adalah saat bulan mati, yaitu saat Bulan terletak pada hampir segaris di antara Matahari dan Bumi, sehingga yang 'terlihat' dari Bumi adalah sisi belakang Bulan yang gelap, alias tidak nampak apa-apa.
Di antara kedua waktu itu terdapat keadaan bulan separuh dan bulan sabit, yakni pada saat posisi Bulan terhadap Bumi membentuk sudut tertentu terhadap garis Bumi - Matahari. Pada saat itu, hanya sebagian permukaan Bulan yang disinari Matahari yang terlihat dari Bumi.
Bulan tampak oleh mata karena memantulkan cahaya matahari. Buntuk bulan yang terlihat oleh bumi selalu berubah setiap hari. Mulai dari tidak nampak, kemudian muncul bulan sabit dan akhirnya berubah menjadi bulan purnama pada hari ke-14 atau ke-15. Bulan Purnama mengecil kembali menjadi bulan sabit dan hilang pada hari ke-29 atau ke-30. Fase bulan berulang setiap 29 hari (bulan sinodis/komariah). Berikut adalah fase-fase bulan :

  1. Fase Bulan Baru
                Pada fase ini bulan berada di antara bumi dan matahari. Hanya sisi belakang bulan yang mendapat cahaya matahari. Sisi bulan yang menghadap bumi sama sekali tidak mendapat cahaya matahari. Akibatnya bulan tidak nampak dari bumi
  2. Kuatrir Pertama 7 3/8 hari
                Bulan, Bumi, dan Matahari berada pada posisi tegak lurus. Hanya setengah permukaan bulan yang menghadap bumi yang mendapat cahaya matahari, sedangkan setengah lainnya tidak. Bulan tampak setengah cakram sebelah kanan. Antara bulan baru dan kuartir pertama bulan tampak sebagai bulan sabit.
  3. Bulan Purnama 14 3/4 hari
                Bulan, Bumi, dan matahari terletak segaris dengan bumi berada di tengah . Permukaan bulan yang menghadap bumi semuanya mendapat cahaya matahari. Bulan nampak dari bumi berupa lingkaran utuh
  4. Kuartir Ketiga 22 1/8 hari
                Bulan,Bumi dan Matahari berada dalam posisi tegak lurus. Hanya setengah permukaan bulan yang menghadap bumi yang mendapat cahaya matahari. Bulan nampak setengah cakram sebelah kiri. Antara bulan purnama dan kuartir ketiga , bulan nampak sebagai bulan sabit.
  5. Kuartir ke empat 28 1/2 hari
                Dikuartir ke empat bulan menjadi bulan baru. Bulan sinodis yang berpatokan pada fase bulan dijadikan standar perhitungan kalender islam yang dikenal sebagai kalender hijriayah
Gerhana Bulan

Gerhana bulan merupakan suatu fenomena alam yang diakibatkan oleh bumi yang terletak dalam satu garis lurus di antara bulan dan matahari. Bisa dikatakan juga, gerhana bulan terjadi ketika bulan sedang dalam fase purnama dan melewati bayangan bumi. Dalam keadaan seperti ini bulan terlihat seolah-olah menghilang karena gelap dan tidak memantulkan cahaya ke bumi. Peristiwa tersebut disebabkan oleh matahari yang tidak bisa memancarkan sinar ke bulan akibat terhalang oleh bumi. Gerhana bulan tidak berbahaya bagi kesehatan mata, sehingga bisa dilihat secara langsung dengan mata telanjang.
Fakta-fakta mengenai Gerhana Bulan
Fakta yang terjadi ketika gerhana bulan sedang berlangsung antara lain :
  1. Kita akan mengalami kesulitan untuk melihat terjadinya gerhana bulan dikarenakan peristiwa ini terjadi di malam hari dan bulan sedang dalam posisi gelap.
  2. Proses terjadinya gerhana bulan dapat terlihat apabila posisi bulan dalam keadaan penuh (purnama).
  3. Selama terjadi gerhana bulan, kita dapat melihat bayangan bumi di bulan dengan menggunakan teleskop.
dan tidak berbahaya sama sekali. Ada dua macam bayangan yang dihasilkan: umbra (bayangan inti) dan penumbra (bayangan tambahan). Jika kita berada dalam umbra sebuah benda (misalnya umbra Bulan), maka sumber cahaya (dalam hal ini Matahari) akan tertutup keseluruhannya oleh benda tersebut. Sedangkan jika kita berada dalam penumbra, sebagian sumber cahaya masih akan terlihat. Namun demikian, saat Gerhana bulan total, meski Bulan berada dalam umbra Bumi. Bulan tidak sepenuhnya gelap total karena sebagian cara masih sampai ke permukaan Bulan oleh efek refraksi atmosfer bumi.

Terjadinya Gerhana Bulan

Bulan, bumi dan matahari. Adalah benda luar angkasa, yang ketiganya saling berkaitan dalam proses terjadinya gerhana bulan. Matahari merupakan bintang yang memiliki sumber energi atau cahaya yang besar. Bisa di katakana matahari menjadikan adanya siang di bumi. Sedangkan bumi adalah pelanet yang kita tempati dan pelanet yang memili kehidupan di dalamnya. Adapun bulan adalah satelit bumi yang selalu mengikuti bumi dan bulan tidak memiliki sumber energi atau cahaya. Namun ia bisa memantulkan cahaya seperti cermin. Dalam proses terjadinya gerhana bulan. Matahari, bumi dan bulan. Sejajar, bumi berada di antara matahari dan bulan. Pada saat itu cahaya matahari di pantulkan sianarnya oleh bulan ke bumi. Sehingga bagian gelap bumi. Mendapatkan cahaya dari pantulan bulan. Dengan terjadinya gerhana bulan malam hari akan terasa nampak terang walaupun tak seterang siang hari dan malam hari menjadi indah dengan adanya gerhana bulan.


No comments:

Post a Comment